ABSTRAK
Latar Belakang: Minyak atsiri bawang putih mengandung diallyl dysulfide. Dari beberapa literatur dikatakan bahwa senyawa tersebut mampu menekan respon inflamasi dari cedera endotel dengan menghambat pembentukan radikal lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek minyak atsiri bawang putih terhadap perentase jumlah neutrofil sebagai penanda inflamasi dari cedera endotel pada tikus wistar.
Metoda: Penelitian eksperimental Post Test Only Control Group Design. Sampel terdiri dari 21 tikus wistar 8 minggu yang dibagi menjadi tiga kelompok secara random. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol yang diberi diet standar (K1). Kelompok kedua diberi diet kuning telur dan diet standar (K2). Dan kelompok ketiga diberi diet kuning telur intermiten selama 2 minggu, minyak atsiri bawang putih 0,5 mldalam 2 minggu, dan diet standar (P).
Hasil: Persentase jumlah neutrofil kelompok K2 (25,43 ± 3,154) lebih tinggi dari kelompok K1 (24,14 ± 3,313) tetapi lebih rendah daripada kelompok P (40,86 ± 5,833). Test dengan One way anova menunjukkan perbedaan yang signifikan antar grup (p=0,04 ; p<0,05). Test post hoc menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok K 1 dengan kelompok P dan juga pada kelompok K2 dengan kelompok P.
Kesimpulan: Minyak atsiri bawang putih dengan dosis 0,05 ml tidak terbukti menurunkan persentase jumlah neutrofil tikus wistar yang diberi diet kuning telur.
Kata kunci: Allium sativum, minyak atsiri, persentase jumlah neutrofil
oleh Dimas Tri Anantyo
Baca juga di http://en.scientificcommons.org/57146289
Baca juga di http://www.scribd.com/doc/78591359/Dimas-Tri-Anantyo
No comments:
Post a Comment